Ingin Kembangkan Bisnis Roti, dari NTT Belajar Bikin Donat di TCI
SEMANGAT BAJA. Dua kata tersebut tampaknya pas untuk menggambarkan tekad Angry Retang, perempuan cantik asal Tambulaka Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk terbang ke Surabaya hanya demi belajar membuat kue donat langsung dari ahlinya.Angry Retang sudah beberapa tahun ini menggeluti usaha patisserie di Tambulaka NTT. Seiring dengan semakin meningkatkan perkembangan bisnis yang ditekuni maka dia berencana menambah ragam kue dan roti yang dijajakan. Salah satunya adalah belajar membuat donat dengan topping yang cantik.
”Pasalnya, untuk mencari donat dengan topping yang menawan di NTT susahnya minta ampun. Untuk itulah saya jauh-jauh dari NTT pergi ke Surabaya demi mendapat ilmu cara membuat topping donat yang cantik, sehingga donat itu diminati konsumen,” ungkap Angry Retang kepada kru www.matoasbynews.blogspot.com disela-sela pelatihan dapur uji Tristar Culinary Institute (TCI) Jl Jemursari 234 Surabaya, Rabu (2/9/2015).
Keputusan bulat berangkat ke Surabaya, setelah dirinya mendapatkan informasi pelatihan donat dari keponakan yang kuliah di Akpar Majapahit dan searching dari internet. Sebelumnya dia juga pernah memesan mesin dan peralatan membuat roti itu di Tristar Machinery. Mesin dan peralatan tersebut sampai sekarang masih berfungsi baik.
Selain Angry Retang, juga hadir sebagai dua orang peserta pelatihan donat yakni Nafsiya, ibu paro baya dari Pasuruan dan Naniek Pudjiati, pemilik swalayan, restoran dan bimbingan belajar dari Probolinggo.
Di mata Naniek Pudjiati, keikutsertaannya dalam pelatihan membuat toping donat –Barliner, Choco Nut, Glazuur dan Cornflake-- itu terkait dengan rencananya membuka toko roti dan aneka kue yang satu lokasi dengan salah satu swalayan yang dikelolanya di Probolinggo. Sementara satu swalayannya lagi sudah terintegrasi dengan keberadaan bimbingan belajar (bimbel).
”Dengan belajar membuat aneka topping donat langsung dari ahlinya, saya tinggal mendorong karyawannya di dapur pastry untuk membuat donat yang cantik penampilannya berdasarkan resep dari Tristar Culinary Institute. Selanjutnya saya tinggal meng-create topping lain sesuai selera konsumen,” ujar Naniek membeberkan kiatnya.
Pelatihan membuat topping donat dipandu langsung oleh Jiurike Alvionita Yaputra, instruktur dari TCI. Dalam kesempatan itu, Jiurike menjelaskan pengetahuan tentang bahan roti/kue –terigu, yeast (ragi roti), topping donat dan lain-lain-- kepada peserta.
Untuk membuat donat yang enak dan empuk, sebaiknya menggunakan tepung terigu yang kadar proteinnya tinggi. Di pasaran, terigu ini diproduksi Bogasari dengan merek dagang Cakra. Untuk membuat adonan donat yang baik, terigu di-mixer dalam mesin adonan selama 15 menit sampai kalis.
Setelah adonan terigu jadi, adonan kemudian didiamkan lima menit kemudian diratakan dengan roller kayu. Selanjutnya dicetak bulat sesuai desain cetakan donat. Donat setengah jadi tersebut ditaruh Loyang yang sudah ditaburi tepung agar tidak lengket. Donat setengah jadi tersebut kemudian digoreng sampai matang dengan cirri-ciri berwarna coklat cerah.
”Donat yang sudah selesai dihias bisa langsung dihidangkan atau dijual ke konsumen,” terang Chef Jiu, sapaan akrab Jiurike Alvionita yang juga asisten dosen di Jurusan Patisserie Akpar Majapahit. Nah, jika Anda ingin jadi pebisnis donat yang mumpuni, jangan Anda lewatkan penawaran belajar cepat membuat aneka topping donat di TCI Jl Jemursari 234 Surabaya. (ahn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar