Mahasiswa S1 Culinary Business Tristar Institute-IEU Konsentrasi Culinary Layani Masakan ala Catering
DITENGAH kesibukannya mengikuti
agenda perkuliahan, Fahmi Rizal dan beberapa
mahasiswa S1 Culinary Business Tristar Institute-STIE IEU Surabaya dipercaya
pihak akademik membuka layanan jasa catering, sejak dua bulan lalu. Langkah
positif ini merupakan implementasi dari mata kuliah Entrepreneurship dan Catering
Business yang telah diajarkan di kelas.
Hampir setiap pekannya mereka sibuk menyiapkan
menu masakan ala catering yang dikemas dalam kemasan rice box (nasi kotak) pesanan pihak kampus Tristar Institute-IEU
untuk makan malam dosen dan staf STIE IEU. Pesanan rutin ini diterima sejak pasca
Lebaran 1437 H atau sekitar dua bulan lalu.
”Tantangan ini sekaligus menjadi peluang bagi
kami untuk mendorong Fahmi Rizal dan kawan-kawan yang terlibat dalam catering business project tampil all out saat menerima order dari
konsumen termasuk dari pihak kampus IEU sendiri,” kata Farah Fina, Marketing S1 Culinary
Business Tristar Institute-IEU Surabaya, Selasa (30/08/.2016).
Jika awalnya, lanjut Farah, mahasiswa S1
Culinary Business hanya menerima order 15-20 nasi kotak, kini pemesanan sampai
100 nasi kotak bisa dilayani dengan baik sesuai permintaan pelanggan. Motivasi
yang tinggi dari mahasiswa semakin tumbuh kembang karena dalam mengaplikasikan
mata kuliah Entrepreneurship dan Catering Business itu mereka dibimbing
langsung oleh chef Adeline Nadia
Daniel.
Hal itu bisa dilihat ketika chef Della terjun langsung melakukan
supervisi terhadap empat mahasiswa S1 Culinary Business Tristar Institute-IEU
–tim catering business project-- yang
menerima pesanan 15 nasi kotak untuk makan malam dosen dan mahasiswa S2 STIE
IEU pada Kamis (25/08/2016). Harga per kotak dipatok antara Rp 20 ribu sampai
Rp 30 ribu.
Kehadiran chef
Della, sapaan akrab Adeline Nadia Daniel, hanya untuk memastikan bahwa menu
catering yang dimasak mahasiswa sesuai standard
operation procedure (SOP) dari usaha jasa catering service. ”Saya ingin
memastikan bahwa saat membuat menu masakan ala catering sudah sesuai prosedur
seperti yang telah diajarkan sebelumnya,” kata chef Della di Laboratorium Praktik Culinary S1 Culinary Business
Tristar Institute-IEU, pekan lalu.
Menurut catatan www.culinarynews.info, mahasiswa S1 Culinary Business pada
Februari 2016 lalu, diajarkan membuat menu masakan ala catering di dapur culinary dan pastry –merupakan implementasi
dari salah satu mata kuliah wajib—yang diasuh oleh Lily Andayani (Dosen Pastry) dan Adeline Nadia Daniel (Dosen
Culinary) Tristar Institute-IEU.
Menu masakan ala catering tersebut berupa
ayam saos bistik, tumis wortel buncis, kentang goreng, egg roll (isi chicken) dan bihum goreng (vermicelle vegetables chicken) ditangani dua kelompok kecil berjumlah
13 mahasiswa.
13 mahasiswa itu bahu membahu bersama chef Della, sedangkan dua kelompok kecil
lainnya berjumlah delapan mahasiswa menyiapkan sponge cake, sponge pudding
(strawberry blasting), kue pandan
srikaya (steam cake) dan es buah.
Delapan mahasiswa itu tampil all out
bersama chef Lily Andayani.
Dari tim culinary mendapat tugas menyediakan
50 nasi kotak (tempatnya diganti dengan memakai sterroform). Sementara itu tim
pastry ditugaskan untuk menyiapkan 50
kotak kue (isinya dua macam yakni sponge cake dan steam cake) dan 50
gelas plastik (cup) untuk wadah es buah (isinya berupa potongan kotak-kotak
kecil buah semangka, melon, nanas dan sponge pudding).
Pesanan menu masakan ala catering itu
selanjutnya dibagikan mahasiswa S1 Iulinary Business kepada tukang becak,
pemulung, mitra pasukan kuning dan orang-orang pinggiran yang ada di sekitar
kampus Tristar Institute-STIE IEU kawasan Jl Dukuh Kupang (belakang Stasiun
TVRI Surabaya).
Menurut chef
Della, masakan ala catering yang dikemas dalam bentuk 50 paket lengkap berisi
nasi kotak, kue dan es buah yang dibagikan mahasiswa kepada orang-orang
pinggiran di sekitar kampus itu merupakan bentuk kepedulian mahasiswa terhadap
sesama.
Oleh karena itu, pihaknya juga menugaskan mahasiswa
S1 Culinary Business untuk membagikan sendiri masakan yang telah dibuatnya di dapur uji, demi mendekatkan diri
mahasiswa dengan warga pinggiran di sekitar lingkungan kampus.
”Harapan kami mahasiswa punya kepekaan sosial
yang tinggi terhadap lingkungannya agar mereka tidak terjebak dalam menara
gading. Makanya pada kesempatan kali ini mahasiswa kami libatkan langsung dalam
kegiatan bakti sosial seperti ini,” ujar chef
Della di dampingi chef Lily kepada
kru www.culinarynews.info.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar