ALL ABOUT TRISTAR BSD

ALL ABOUT TRISTAR IEU

ALL ABOUT TRISTAR KALIWARON

ALL ABOUT TRISTAR CRUISE

Jumat, 02 September 2016

Belajar Langsung Seni Memahat Es Bersama Chef Sukamto

13 Mahasiswa S1 Culinary Business Tristar Institute-IEU Konsentrasi Culinary Praktik ”Ice Carving”


SEKITAR 13 mahasiswa S1 Culinary Business Tristar Institute-IEU Konsentrasi Culinary belajar seni memahat es (ice carving). Pelajaran ini merupakan mata kuliah wajib bagi mahasiswa yang kuliah di lembaga pendidikan tersebut.

Mereka antusias mengikuti teori dan praktik memahat es yang disampaikan chef Sukamto, Dosen Luar Biasa Program Studi Culinary Tristar Institute-IEU, di halaman Kampus Tristar Institute-IEU, Jl Raya Dukuh Kupang 147B Surabaya, Kamis (25/08/2016) siang.

Sebelum praktik menghias es dimulai, mahasiswa lebih dulu dikenalkan teori memahat es di kelas.Setelah itu mereka langsung diajak praktik. Bahannya beberapa balok es ukuran 120 x 80 cm, siap dihias menjadi sosok Angsa, huruf I, E dan U.

Peralatan yang disediakan untuk  praktik memahat es antara lain gergaji, pahatan (aneka ukuran dan bentuk), tatah (berbagai bentuk dan ukuran), alat bor dari besi hingga mal dari bahan yang tidak mudah meleleh seperti plastik dan stereoform.

Untuk memahat balok es menjadi sosok angsa yang cantik, pertama-tama yang dilakukan adalah menempelkan mal kiri kanan pada balok es. Selanjutnya proses pemahatan dilakukan pada bagian yang mudah diambil antara kepala leher dan sayap.

Sementara leher dan kepala angsa yang dibuat menempel dibor lebih dulu. Proses ini harus dilakukan hati-hati karena rentan patah. Nah, kalau sudah berlubang, tinggal dihaluskan dengan alat pahat secara hati-hati sesuai bentuk mal.

Setelah itu pekerjaan baru dilanjutkan dengan menghias sayap –sesuai bentuk mal—dengan pemahat berujung segitiga, untuk memberikan kesan timbul pada hasil pahatan berupa sayap angsa.

”Dengan ketelitian  tinggi dan kehati-hatian, praktik ini dilakukan di sisi yang satu dan sisi yang lain daripada balok es tersebut. Dengan demikian, jika semua pekerjaan memahat es selesai, maka sosok angsa cantik terlihat utuh jika dilihat dari sisi kiri dan kanan,” kata chef Sukamto, kemarin.

Setelah pihaknya menjelaskan dasar teorinya dan mempraktikkan langsung bagaimana tata cara memahat es di hadapan mahasiswa, selanjutnya dosen mempersilakan masing-masing mahasiswa mempraktikkan apa yang sudah dipelajari di bangku kuliah.

”Kalian tidak perlu takut kalau salah atau hasil pahatan kalian kurang bagus, yang penting bisa memeragakan bagaimana memahat es secara baik dan benar dengan hasil yang memuaskan," terang Sukamto yang cukup telaten mengajari dan membagi ilmunya kepada mahasiswa ketika memeragakan cara memahat es.

Selain seni memahat es, mahasiswa S1 Culinary Business juga diajari seni menghias bahan makanan --sayur dan buah-buahan—(fruit carving). Boleh dikata seni menghias es dan bahan makanan ini hasilnya amat mengagumkan.

Tak salah jika hampir di semua perayaan besar yang ada di dunia, hampir pasti ditemukan ”seni dari makanan” apakah itu berbentuk patung cokelat, naga dari buah semangka dan lainnya.

Hasil kreasi tangan-tangan trampil inilah yang membuat penampilan pesta pernikahan, misalnya, jadi sangat berbeda dari biasanya. Pada gilirannya membuat tamu undangan pun senang berkat penampilan eksotik dari sebuah karya seni memahat es (ice carving) dan menghias buah.( fruit carving).

Chef Adeline Nadia Daniel yang juga hadir di tengah-tengah mahasiswa S1 Culinary Business Konsentrasi Culinary, menuturkan, para mahasiswa ini sebelum mengikuti  praktik seni memahat es (ice carving), yang merupakan mata kuliah wajib bagi mahasiswa kuliner, juga telah diajarkan menghias sayur dan buah (fruit carving) di Laboratorium Praktik Culinary Tristar Institute-IEU oleh Sukamto, dosen pembimbingnya sekaligus praktisi dari sebuah hotel berbintang di Surabaya.

13 mahasiswa yang mengikuti praktik ice carving itu dibagi dalam empat kelompok kecil. Kelompok 1, terdiri dari Ira Nur Khumairah, Andre Prakoso, Arinil Haq dan Novi Indriani (Rani) membuat sosok Angsa, sedangkan Mafaza, Nugie Wibowo dan Yola Yulia yang tergabung di kelompok 2, mengerjakan tugas memahat balok es menjadi huruf I.

Sementara itu, kelompok 3, yang terdiri dari Risman Sumantri, Juan Valensio dan Johanes Baptista Wianda, mengerjakan tugas dosen pembimbing untuk memahat es balok menjadi huruf E, sedangkan kelompok 4 yang beranggotakan Maria Monica Wijaya, Tri Safira Febriyanti dan Rana Ulfa Rahmadani, menyelesaikan pekerjaan memahat balok es menjadi huruf U.

”Mereka antusias mengikuti arahan dari instruktur ice carving yang berbagai ilmu dengan mahasiswa dalam mengajarkan seni memahat es sesuai standar industri perhotelan dan pariwisata,” ujar chef Della, sapaan akrab Adeline Nadia Daniel di sela-sela mendampingi mahasiswanya praktik ice carving.

Sebut saja Andre, Arinil, Ira, Rani, Mafaza, Nugie, Yola dan mahasiswa S1 Culinary Business Tristar Institute-IEU Konsentrasi Culinary lainnya, begitu antusias mempraktikkan teknik memahat es seperti diajarkan instrukturnya.

Rani, misalnya, gadis manis berkaca mata ini mencoba mempraktikkan langsung cara memahat es menjadi sosok Angsa yang cantik seperti arahan instrukturnya dengan menggunakan alat pahat berupa tatah. Wow! keren banget……
Hal sama juga ditunjukkan oleh Faza sapaan Mafaza dan. Yola dari Kelompok 2,  juga tidak canggung saat jari jemarinya yang lentik mempraktikkan seni pahat es menjadi huruf I seperti diajarkan dosennya. Pecahan es yang mengenai wajah dan seragam chef-nya pun dibiarkan saja demi meraih hasil pahatan es terbaik. Selamat mencoba...!
Anda tertarik belajar tentang seni pahat es serta menghias sayur dan buah (ice carving & fruit carving) seperti yang diajarkan kepada mahasiswa S1 Culinary Business Tristar Institute-IEU dan ingin bergabung bersama civitas akademika Tristar Institute-IEU,  silakan menghubungi Sdri. Farah Fina, Marketing Tristar Institute-IEU, Jl Raya Dukuh Kupang No. 157B Surabaya, Telp. 0812 3375 2227, 0812 3450 6326, sekarang juga. (ahn)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar