Bagi Adeline Nadia Daniel atau yang kerap disapa Chef Della, memasak adalah jiwanya. Ia lahir dan besar dalam generasi keluarga yang mencintai kuliner. “Mulai dari oma hingga orang tua saya, semua bisa memasak. Sehingga jika ada acara keluarga, bisa dipastikan kami akan memasak sendiri hidangannya,” ujarnya sambil tersenyum. Mengenal bahan-bahan masakan pertama kali dikenal sejak usia 7 tahunan sehingga membuat Della tumbuh menjadi remaja yang pandai memasak dan menjadikannya seorang Chef yang kini mengajar sebagai Dosen kuliner di Tristar Collaboration with Indonesia European University (IEU), program S1 International Culinary Business.
Latar belakang pendidikannya yang pernah menempuh Advanced Diploma of Hospitality, Specializing in Commercial Cookery, di William Angliss Institute - Australia, membuat sense of palatenya terlatih untuk mengenal berbagai macam jenis masakan.
“Tetapi, bagi saya masakan Indonesia adalah hal yang sangat penting. Walaupun saya mempelajari beragam masakan dari negara lain, masakan Indonesia tetap menjadi dasar yang saya pelajari,” kata Della yang juga piawai memasak dengan teknik molecular gastronomy ini.
Dunia kuliner memang sudah menjadi passion bagi wanita muda yang gemar berwisata kuliner bersama keluarganya ini. Meski terkadang jadwal mengajar harus menyita banyak waktu berkumpul sama keluarga. Hal ini tetap membuatnya menikmati dan mencintai profesinya sebagai dosen kuliner.
Chef Della bukan hanya terkenal sebagai kuliner Chef saja, beliau adalah seorang akademisi kuliner. Diantaranya adalah pengajar kuliner di kampus IEU, Akademi Pariwisata Majapahit dan Tristar Cruise Training Centre. Mengajar kuliner adalah salah satu bentuk kecintaannya pada dunia ini. Disamping praktek memasak seseorang pun harus mengetahui teorinya.
Bagi Chef Della dunia kuliner lebih menantang, juga dibutuhkan kesabaran dan ketelatenan serta kerapihan. Tentu saja perasaan kita harus tetap dipakai, terutama dalam hal mengarnish dan menyajikan masakan bagi penikmatnya. Gaya beliau yang santai dan hangat akan berubah menjadi “tegas” jika sudah berada di dapur. Hal ini dimaksudkan untuk mendidik para mahasiswa/i agar berdisiplin.
Sebagai bentuk kecintaannya pada dunia kuliner, ia coba buatkan satu masakan Indonesia yang cukup favorit yakni sate daging. “Bergelut di dunia kuliner itu sangat menyenangkan, kita bisa mengkreasikan bahan makanan menjadi aneka masakan. Tapi begitu ditanya makanan favorit, yang pasti masakan itu harus simpel, cepat dan gampang dibuat alias gak ribet. Seperti Pasta, BBQ masakan Korea dan sate daging ini”jawabnya santai.
SATE DAGING
Bahan:
350 gr Daging sapi (lamb), potong dadu
1 tsp Merica bubuk (pepper)
1 cm Jahe (ginger), haluskan
100 gr Kacang tanah (peanut), goreng
5 clove Bawang putih (garlic)
5 pcs Cabe rawit (hot chilli)
50 ml Kecap (sweet soy sauce)
As need Bamboo skewer
100 gr Bawang merah (shallot), goreng
Cara Membuat:
1. Bumbui daging dengan jahe dan merica, diamkan selama 30 menit, lalu tusuk-tusuk dengan tusuk sate (bamboo skewer), sisihkan.
2. Saus: Haluskan kacang, bawang putih dan cabe rawit, lalu tambahkan kecap, aduk rata.
3. Bakar sate sambil dioles dengan sebagian saus, masak hingga matang.
4. Sajikan.
Demikianlah Chef della, disela-sela kesibukannya berkarya didapur kuliner kampus IEU dan tidak lupa berbagi ilmunya dengan mengajar. *Upi
S1 Education Program
“International Culinary Business”
IEU (Indonesian European University)
Surabaya || Jl. Raya Dukuh Kupang No. 157B
Graha Tristar || Jl. Raya Jemursari 244 Surabaya
Ph. 081233752227 – 081234506326
Blackberry PIN : 2A1CE131 ; 2B517ECB ; 2B425821 ; 53B4EFD8
www.kuliah-sambil-kerja.com
www.tristarculinaryinstitute.com
www.ieu.ac.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar