Tristar Group ’’All Out’’ Sukseskan
Majapahit Travel Fair (MTF) ke-17 Tahun 2016 di Grand City Surabaya
Majapahit Travel Fair (MTF) ke-17 Tahun 2016 di Grand City Surabaya
DEMI menyukseskan
penyelenggaraan Majapahit Travel Fair
(MTF) ke-17 yang dihelat di Grand City Surabaya, 14-17 April 2016, Tristar
Group menunjukkan jati diri sebagai peserta aktif bersama 145 partisipan
yang lain dari kalangan pemerintahan, hotel, restoran, travel agent, penerbangan, pengelola daya tarik wisata dan lembaga
pendidikan tinggi.
Dalam gelaran MTF yang mengusung tema laut yang berjudul ”East Java Marine Tourism. The Hidden
Paradise” ini, Tristar Group pun all
out mendadani stan pameran dengan suasana keindahan bawah laut yang colorfull mulai aneka jenis ikan,
bintang laut, kerang hingga keelokan batu karangnya.
Stand
Tristar Group yang berukuran 18 M2 itu juga disulap sedemikian rupa
untuk demo masak yang dilakukan oleh mahasiswa Akpar Majapahit, yakni
Leonny Alverina dan Franklin Wijaya. Kedua mahasiswa ini mengenakan
seragam chef baru
warna ungu dengan motif batik.
”Sedangkan Stefani Horison, mahasiswi Semester IV jurusan Pastry Akpar
Majapahit dilibatkan sebagai presenter saat kedua chef yunior –Leonny dan Franklin--
itu tampil di atas panggung untuk demo masak olahan seafood yang disesuaikan
dengan semangatnya yang mengangkat tema Fish
& Chip, Jumat (15/04/2016),” kata Farah Fina dari tim marketing Akpar
Majapahit di dampingi Tutik Setywati, rekan satu timnya, Sabtu (16/04/2016)
siang.
Pada gelaran hari ketiga, chef Leonny dan Franklin menyiapkan menu masakan
daging ayam ala bumbu India yang bisa dicicipi oleh pengunjung yang datang di
stand Tristar Group. Masakan itu dikemas dalam wadah plastik kecil dengan
urutan penataannya adalah irisan mentimun, irisan kubis, selanjutnya daging
ayam bumbu India dan keripik melinjo ditaruh di atasnya sehingga kelihatan
cantik.
Kepada pengunjung yang datang di stand Akpar Majapahit, baik Tutik maupun
Farah Fina bahu membahu menjelaskan berbagai kelebihan program studi (prodi) D3
Usaha Perjalanan Wisata (UPW) dan Perhotelan Akpar Majapahit.
Tidak hanya itu, Farah maupun Tutik juga menjelaskan kelebihan prodi di Kampus
Tristar Institute Kaliwaron, Tristar Institute-IEU yang membuka prodi S1
Culinary International Business, Tristar Institute-Unitomo yang menawarkan
prodi S1 Teknologi Pangan, Kampus Tristar Institute Batu dan Tristar Cruise
Training Centre (TCTC).
Dua orang anggota tim marketing Akpar Majapahit itu juga memberikan
brosur program studi unggulan yang diasuh oleh lembaga-lembaga pendidikan di
bawah payung Tristar Group kepada pengunjung yang mampir ke stand Tristar
Group.
Masih di stand yang sama, pihak Tristar Group juga men-display enam unit peralatan masak
seperti blender, hand sealer, mesin es puter manual, meat mincer, alat panggang (BBQ) dua api dan mini vacuum, yang saat itu dijaga dua orang marketing cantik dari Tristar
Machinery, Enny Susanti dan Desy.
Pameran pariwisata terbesar di Jatim dan Indonesia Timur ini selain
menghadirkan kalangan travel agent, perusahaan
penerbangan, hotel, restoran, pengelola objek daya tarik wisata, juga lembaga
pendidikan dan instansi pemerintah mulai Kementerian Pariwisata RI, Pemprov
Jatim cq. Disbudpar Jatim serta sejumlah Pemkot dan Pemkab di Jatim maupun
daerah lain di Indonesia.
Tabuh
Kendang
Sementara itu Menteri Pariwisata Arief Yahya melakukan aksi
tabuh kendang yang menandai dibukanya Majapahit
Travel Fair (MTF) yang diselenggarakan selama empat hari, pada 14-17 April
2016 di Grand City Surabaya.
"Selamat dan sukses atas penyelenggaraan MTF 2016, semoga destinasi wisata Jawa Timur semakin dikenal di dalam maupun luar negeri," ujar Menteri Pariwisata RI Arief Yahya di sela pembukaan MTF, Kamis (14/04/2016) malam.
Menteri kelahiran Banyuwangi itu selama sekitar semenit bersama Gubernur Jatim Soekarwo menabuh kendang, sedangkan Ketua DPRD Jatim Abdul Halim Iskandar beserta sejumlah konsul jenderal sejumlah Negara sahabat dan ratusan undangan memainkan alat tradisional "ewer-ewer".
Ke depan, diharapkan Jatim akan
masuk menjadi empat besar daerah yang dikenal sebagai pariwisata ternama di
Indonesia setelah Bali, DKI Jakarta dan Kepulauan Riau.
"Sama seperti harapan Gubernur,
yakni harus menunjukkan ke mata dunia bahwa di sana memiliki destinasi wisata
luar biasa," ucap mantan Direktur Utama PT Telkom Indonesia itu.
"Kegiatan ini ajang mempromosikan pariwisata Indonesia, khususnya Jatim di mata dunia. Terlebih sangat banyak potensi wisata yang semakin diminati, baik pegunungan maupun laut," kata Pakde Karwo, sapaan akrabnya.
MTF 2016 merupakan gelaran ke-17
yang kali ini mengambil tema "East Java Marine Tourism" sebagai
upaya mengembangkan daya tarik wisata berbasis kelautan di Jatim. Sejumlah
kegiatan penunjang lainnya antara lain pameran dan bursa pariwisata, penampilan
kesenian tradisional, lomba-lomba, dan perjalanan wisata setempat.
Destinasi Prioritas
Menteri Pariwisata Arief Yahya
berupaya mempercepat pengembangan 10 destinasi prioritas agar segera terbentuk
10 "Bali Baru" di Indonesia.Pihaknya mengundang gubernur dan bupati
yang wilayahnya ditetapkan sebagai 10 destinasi pariwisata prioritas Indonesia
untuk melakukan rapat koordinasi di Jakarta.
"Rapat koordinasi ini bertujuan
membahas percepatan pembangunan terhadap 10 destinasi pariwisata prioritas dan update
kebutuhan dan critical success factor pada destinasi tersebut,"
tuturnya.
Pada kesempatan itu sebanyak 11
gubernur dan 28 bupati/wali kota hadir dalam Rakornas tersebut. Menteri
memberikan paparan dan penjelasan tentang kebijakan percepatan pembangunan 10
destinasi prioritas. Sesuai arahan Presiden, pemerintah daerah harus secara serius
dan konkret mendukung dan melaksanakan upaya percepatan pembangunan destinasi
pariwisata prioritas.
Penetapan 10 destinasi prioritas ini
merupakan amanat Presiden, melalui surat Sekretariat Kabinet Nomor B
652/Seskab/Maritim/2015 tanggal 6 November 2015 perihal Arahan Presiden
Republik Indonesia mengenai Pariwisata dan Arahan Presiden pada Sidang Kabinet
Awal Tahun pada tanggal 4 Januari 2016.
Destinasi-destinasi yang dimaksud
adalah Danau Toba, Tanjung Kelayang, Tanjung Lesung, Kepulauan Seribu, Borobudur,
Bromo - Tengger - Semeru, Mandalika, Labuan Bajo, Wakatobi, dan Morotai.
"Satu critical success
factor dari upaya percepatan ini adalah pembentukan manajeman yang
terintegrasi atau single destination, single management.
Perwujudan dari manajemen terpadu ini adalah pembentukan Kawasan Ekonomi Khusus
dan Badan Otorita," ujar Arief.
Sebelumnya, Pemerintah telah
menetapkan empat Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), yaitu Tanjung Lesung, Mandalika,
Morotai, dan Tanjung Kelayang dengan masing-masing dari KEK ditetapkan dengan
peraturan pemerintah.
Sedangkan untuk Badan Otorita akan
dibentuk melalui payung hukum berupa peraturan presiden, yang dikelola oleh
profesional sehingga diharapkan ada sebuah mekanisme bisnis untuk memastikan
kemajuan pariwisata di masing-masing destinasi.
Sektor pariwisata pada 2019 mendatang
harus dapat memberikan kontribusi pada PDB Nasional sebesar 8 persen, dengan
devisa yang dihasilkan Rp 240 triliun. Pariwisata pada 2019 juga ditargetkan
mampu menciptakan lapangan kerja di bidang pariwisata sebanyak 13 juta orang.
Target kunjungan wisatawan
mancanegara (wisman) sebanyak 20 juta, dan pergerakan wisatawan nusantara
(wisnus) sebanyak 275 juta, serta indeks daya saing pariwisata Indonesia berada
di ranking 30 dunia.
Sementara target pariwisata 2016
ditetapkan yakni 12 juta wisman dengan devisa yang dihasilkan diproyeksikan
sebesar Rp 172 triliun; dan jumlah perjalanan wisatawan nusantara (wisnus)
sebanyak 260 juta perjalan dengan uang yang dibelanjakan sebesar Rp 223,6
triliun.
Sedangkan kontribusi pariwisata
terhadap PDB nasional 2016 diharapkan akan meningkat menjadi 5 persen dan
jumlah lapangan kerja yang diciptakan menjadi 11,7 juta tenaga kerja.
"Hasil dari rapat koordinasi
ini diharapkan terciptanya penyamaan persepsi tentang strategi dan langkah
percepatan yang perlu diambil secara terpadu dan terintegrasi," imbuh
menteri seusai menandatangani komitmen dalam bentuk kesepakatan bersama
Gubernur dan Menteri Pariwisata untuk mempercepat pembangunan 10 destinasi
pariwisata prioritas.
Nah,
Anda tertarik dengan aneka kegiatan mahasiswa di kampus Akpar Majapahit dan
ingin bergabung dengan civitas akademika Akpar Majapahit, silakan menghubungi
Tim Marketing Akpar Majapahit Jl Raya Jemursari No. 244 Surabaya, Telp.
(031) 8433224-25, 8480821-22, sekarang
juga. (ahn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar