Produsen Food Machinery dari Jepang Jajaki Kerjasama dengan Tristar Group
TRISTAR
MACHINERY, salah satu unit usaha Tristar Group yang punya
dua outlet, kedatangan tamu istimewa
dari Negeri Sakura, Jepang, di Kampus Akpar Majapahit Jl Raya Jemursari No. 244
Surabaya, Rabu (13/04/2016) siang.
Tamu tersebut adalah Mr
Hirotaka Muzimaki dari Kowa Kogyo Co. Ltd. dan Mr Jun Fukasawa dari PT Nomura
Exporindo (authority of Nomura Trading
Co. Ltd.). Dua orang Jepang ini didampingi Franc C. Prakoso, mitra
bisnisnya dari PT Djawa Baru. Kedatangannya disambut langsung oleh Andrean L.
Bandono, Asisten Direktur Tristar Machinery.
Kepada tamunya, Andrean
menjelaskan secara singkat company
profile Tristar Group berikut jaringan usahanya antara lain Akpar
Majapahit, Tristar Institute, Tristar Machinery, Tristar Chemical, Resto &
Café dan Toko 9.
Akpar Majapahit misalnya,
lembaga pendidikan yang menawarkan program D3 Usaha Perjalanan Wisata (UPW) dan
D3 Perhotelan dengan mencetak mahasiswanya sebagai calon chef yang andal di bidang Pastry (Patisserie) dan Culinary.
Untuk mendukung praktik
mahasiswa, Akpar Majapahit memiliki tiga laboratorium praktik (dapur) Pastry di
lantai 2 dan tiga laboratorium praktik (dapur) Culinary di lantai 3. Laboratorium
praktik itu juga bisa dimanfaatkan untuk memberikan pelatihan memasak kepada kalangan
umum yang ingin belajar pastry dan culinary atau belajar wirausaha di bidang
kuliner. Pelatihan masak tersebut diasuh langsung oleh instruktur-instruktur yang
berpengalaman dari Tristar Group.
Di dapur Pastry antara lain
tersedia peralatan membuat roti (bakery) seperti mixer, blander, kompor gas,
oven listrik, mixer. Sementara itu di dapur Culinary terdapat sejumlah peralatan
memasak seperti kompor listrik, oven, alat pemanggang daging, dan alat masak yang lainnya.
Peralatan di dapur pastry
dan culinary selain buatan dalam negeri
juga tidak sedikit yang merupakan barang impor dari Eropa, Jepang dan Amerika
Serikat. Sedangkan peralatan memasak yang ditawarkan Tristar Machinery yang outlet-nya di Jl Raya Jemursari No. 234
Surabaya (masih satu kompleks dengan Kampus Akpar Majapahit) kebanyakan adalah
produksi China dan buatan Indonesia sisanya diimpor dari Jepang, Eropa dan
Amerika Serikat (AS).
”Dominasi produk China yang
kami tawarkan kepada pelanggan itu karena harganya sangat terjangkau, tetapi
jika dibandingkan dengan produk buatan Jepang, terus terang kualitas produk
Jepang berada jauh di atasnya. Hanya bedanya, harga peralatan masak buatan
Jepang bisa terpaut sampai dua kali lipatnya dibanding harga produk sejenis
dari China,” terang Andrean L. Bandono kepada tamunya.
Penjelasan eksekutif Tristar
Group ini juga diamini oleh Mr Hirotaka Mizumaki, Mr Jun Fukasawa dan Franc C.
Prakoso. ”Kalau soal harga memang saya akui produk Jepang harganya relatif
lebih mahal ketimbang harga barang sejenis dari China. Namun, kalau dari segi
kualitas, produsen dari Negeri Sakura sangat menjaga mutu dan after sales service (layanan purna
jual),” tandas Hirotaka.
Sementara itu, Hirotaka Mizumaki menjelaskan, kedatangannya
bersama Mr Jun Fukasawa dari PT Nomura Exporindo yang di dampingi local partner PT Djawa Baru
ini sebetulnya ingin menawarkan peralatan masak modern yang dilengkapi ban
berjalan. Peralatan modern nan higienis ini untuk diaplikasikan pada industri
menengah kecil hingga skala menengah
atas atau pabrikan.
Nah, untuk market Jawa
Timur, pihaknya melalui Japan Indonesia
Cooperation Agencies (JICA) telah menghibahkan satu unit peralatan masak
modern ini kepada Unit Pelaksana Teknis (UPT) Industri Makanan dan Minuman
Disperindag Jatim Jl Raya Trosobo, Sidoarjo.
”Bulan Mei atau Juni 2016
mendatang, kami bersama pihak UPT Industi Makanan dan Minuman akan
menyelenggarakan pelatihan kepada masyarakat maupun pelaku usaha makanan dan
minuman bagaimana cara mengoperasikan peralatan bantuan hibah dari pemerintah
Jepang ini. Sedangkan tim teknis kami yang dipercaya untuk menanganinya
termasuk memberikan bimbingan teknis,” kata Hirotaka.
Pihaknya juga mengapresiasi
kelompok masyarakat, pelaku usaha kecil menengah (UKM) atau koperasi, untuk memanfaatkan peralatan masak modern
ini selama enam bulan demi menunjang bisnis yang mereka lakoni.
Jika alat itu sudah memberikan manfaat kepada pemakainya, mereka baru ditawari untuk membeli alat tersebut. Jadi selama enam bulan pertama, mereka gratis mengoperasikan peralatan tersebut –tentunya dengan di dampingi tenaga ahli dari Jepang-- sampai operatornya betul-betul mahir.
Jika alat itu sudah memberikan manfaat kepada pemakainya, mereka baru ditawari untuk membeli alat tersebut. Jadi selama enam bulan pertama, mereka gratis mengoperasikan peralatan tersebut –tentunya dengan di dampingi tenaga ahli dari Jepang-- sampai operatornya betul-betul mahir.
Dalam kesempatan itu,
Andrean L. Bandono mengajak tamunya melihat mahasiswa D3 Akpar Majapahit,
praktik membuat cookies hias
berkarakter yang dipandu oleh chef
Riva, dosen tamu dari Audrya Cookies di dapur Pastry, lantai 2 Gedung Graha
Tristar.
Tidak hanya itu, tamu dari
Negeri Sakura tersebut juga diajak mencicipi masakan India (Asian Food) yang baru selesai dimasak
oleh mahasiwa D3 Akpar Majapahit yang praktik masakan India bersama Chef Ari
Purwanto di dapur Culinary, lantai 3 Gedung Graha Tristar Surabaya.
”Untuk mengenal lebih dekat
jaringan usaha Tristar Group, tamu dari Negeri Sakura ini juga kami tunjukkan
sejumlah peralatan masak dan produk terkait lainnya yang dipajang di outlet Tristar Machinery Jl. Raya
Jemursari No. 234 Surabaya,” ujar Andrean kepada kru www.culinarynews.info,
kemarin.
Selama Triwulan I tahun 2016
ini, permintaan berbagai jenis peralatan masak yang di-handle Tristar Machinery terus mengalir mulai mesin pencetak bakso,
alat es puter manual, sausage stuffer
(mesin filling sosis manual), mesin presto industri, freezer (mesin pendingin). food
processor, blender, mixer, mini vacuum sealer, spiner,
alat penapis minyak, cup sealer, hand sealer hingga continuous sealer.
Setiap hari sedikitnya 10
calon konsumen yang datang langsung ke mari untuk mencari peralatan masak.
Sedangkan calon konsumen lainnya terutama dari luar kota dan luar Jawa juga
banyak yang menghubungi lewat telpon setelah mereka browsing internet. Selain tanya-tanya spesifikasi barang dan
harganya, mereka juga menanyakan bagaimana pengiriman barang itu kalau pemesannya
dari luar pulau.
Selain menanyakan
spesifikasi barang dan harga, konsumen juga menanyakan layanan purna jual (after sales service) dan garansi
pembelian. Menurut pihak Tristar Machinery, setiap produk yang dibeli ada
garansi servis (sekitar 1 tahunan). Pembeli mesin presto industri juga mendapat
spare part berupa satu buah seal karet untuk dipakai cadangan.
Harga barang yang di-display di outlet Tristar Machinery hampir semuanya ada fasilitas diskonnya,
maksimum 10 persen. Selain itu, untuk menarik pembeli, Tristar Institute juga
melayani jasa antar gratis di wilayah Surabaya dan sekitarnya, untuk pembelian
dengan nilai tertentu.
”Sedangkan untuk pengiriman
barang ke luar kota atau luar pulau, pembeli dikenakan biaya ekspedisi yang
besar kecilnya disesuaikan dengan jauh dekat alamat pelanggan dan ukuran
(berat) barang yang akan dikirim,” pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar